Merokok bukan hanya ancaman bagi paru-paru dan jantung, tapi juga berdampak langsung pada kesehatan gigi dan jaringan mulut. Zat kimia seperti nikotin, tar, dan karbon monoksida dalam rokok dapat merusak jaringan lunak dan keras di rongga mulut.

1. ๐ŸŸก Gigi Kuning dan Noda Membandel

Tar dan nikotin menempel pada enamel gigi, menyebabkan perubahan warna menjadi kuning atau cokelat. Noda ini sulit dihilangkan bahkan dengan pembersihan profesional.

2. ๐Ÿ˜ท Bau Mulut Kronis (Halitosis)

Rokok mengurangi produksi air liur, menyebabkan mulut kering dan pertumbuhan bakteri anaerob yang memicu bau mulut.

3. ๐Ÿฆ  Penyakit Gusi dan Periodontitis

Merokok memperparah peradangan gusi dan meningkatkan risiko periodontitis. Ini terjadi karena rokok mengganggu respons imun tubuh dan memperlambat penyembuhan jaringan.

4. ๐Ÿฆท Karies dan Gigi Tanggal

Mulut yang kering akibat rokok memudahkan bakteri berkembang, meningkatkan risiko karies akar dan kehilangan gigi. Penumpukan plak dan karang gigi juga lebih cepat terjadi.

5. โš ๏ธ Risiko Lesi Pra-Kanker dan Kanker Mulut

Perokok memiliki risiko lebih tinggi mengalami leukoplakia (bercak putih di mulut) dan kanker rongga mulut. Pemeriksaan rutin sangat penting untuk deteksi dini.

๐Ÿ“Œ Implikasi untuk Praktik Dokter Gigi

- Edukasi pasien: Sertakan informasi ini dalam konsultasi dan brosur klinik.

- Pencegahan: Dorong pasien untuk berhenti merokok sebagai bagian dari perawatan gigi.

- Deteksi dini: Lakukan pemeriksaan jaringan lunak secara rutin pada pasien perokok.

Sumber:

- Fakultas Kedokteran Gigi UGM โ€“ Efek Negatif Merokok

- Neliti โ€“ Studi Pustaka Pengaruh Merokok

- Kemenkes RI โ€“ Bahaya Rokok Bagi Gigi dan Mulut

Kalau kamu ingin versi artikel ini untuk leaflet edukasi, carousel Instagram, atau video pendek untuk kampanye anti-rokok di klinik gigi, aku bisa bantu sesuaikan format dan gaya komunikasinya.